ALL ABOUT SCIENCE
Cari artikel
Rabu, 09 Januari 2013
Pengertian Konstruktor dan Overloading pada Java
Konstruktor
Konstruktor pada Java merupakan method khusus yang dipakai oleh Java untuk membuat sebuah object didalam kelas dan tiap kelas boleh memiliki lebih dari satu konstruktor.
Karakteristik konstruktor :
1. Nama Konstruktor = Nama Kelas
2. Tidak mengembalikan nilai termasuk void.
3. Cara menggunakan konstruktor adalah dengan menggunakan kata kunci new.
Jika didalam kelas tidak dituliskan konstruktor, Java akan secara default menambahkan konstruktor kosong kedalam kelas tersebut.
Overloading
Overloading di Java diterpakan didalam method/fungsi. Dengan overloading dapat dibuat method dengan nama yang sama tetapi berbeda parameternya. Java sendiri akan menggunakan daftar parameter-parameter itu sebagai acuan untuk method manakah yang akan dijalankan.
atau dengan kata lain
Overloading merupakan bentuk dari polimorfisme, yaitu beberapa method dapat memiliki nama yang sama dengan isi dan parameter yang berbeda di dalam sebuah class.
SEKILAS TEKNOLOGI METRO E
Bisnis
saat ini tidak hanya bergantung pada terhubungnya jaringan internet ke
dunia maya, tetapi lebih kepada bagaimana internet bisa memberikan nilai
kompetitif bagi perusahaan. Waktu adalah uang. Inilah yang harus
dipahami oleh pelaku jasa telekomunikasi.
Jaringan Metro Ethernet, secara harfiah berarti jaringan komunikasi data yang berskala metro (skala untuk menjangkau satu kota besar seperti Jakarta) dengan menggunakan teknologi Ethernet sebagai protokol transportasi datanya. Begitu pula arti sebenarnya, teknologi Metro Ethernet merupakan salah satu perkembangan dari teknologi Ethernet yang dapat menempuh jarak yang luas berskala perkotaan dengan dilengkapi berbagai fitur yang seperti terdapat pada jaringan Ethernet umumnya. Sehingga jaringan yang berskala metro dapat dibentuk dengan menggunakan teknologi Ethernet biasa.
Nilai ekonomis yang tinggi,
Jaringan Metro Ethernet, secara harfiah berarti jaringan komunikasi data yang berskala metro (skala untuk menjangkau satu kota besar seperti Jakarta) dengan menggunakan teknologi Ethernet sebagai protokol transportasi datanya. Begitu pula arti sebenarnya, teknologi Metro Ethernet merupakan salah satu perkembangan dari teknologi Ethernet yang dapat menempuh jarak yang luas berskala perkotaan dengan dilengkapi berbagai fitur yang seperti terdapat pada jaringan Ethernet umumnya. Sehingga jaringan yang berskala metro dapat dibentuk dengan menggunakan teknologi Ethernet biasa.
Metro ethernet merupakan salah satu solusi teknologi untuk High End Market (HEM) dalam memberikan solusi terintegrasi untuk layanan voice, data dan video. Metro ethernet network memiliki karakteristik antara lain :
- Teknologi IP optik berbasis Synchronous Digital Hierarchy atau Ethernet.
- Dapat mengakomodasi layanan berupa voice, data, high speed internet access dan video
- Kecepatan tinggi hingga Gigabit Ethernet/1000Mbps
Untuk menunjang kebutuhan akan Next Generation Network, teknologi Metro Ethernet
menawarkan banyak sekali keuntungan yang bisa diperoleh tidak hanya
oleh pihak penyedia jasa, namun juga oleh para penggunanya, diantaranya:
Kemudahan, hampir semua perangkat komunikasi data, khususnya untuk keperluan LAN dan juga WAN yang sederhana pasti menggunakan interface Ethernet. Selain itu kegiatan Operation, Administration, Maintenance, dan Provisioning
(OAM&P) dari teknologi ini juga sudah tidak asing lagi bagi para
penyedia jasanya, seperti halnya melakukan OAM&P pada jaringan lokal
saja.Nilai ekonomis yang tinggi,
- Karena penggunaannya yang sangat luas, bahkan hampir semua perangkat jaringan menggunakan interface ini, maka harga perangkat berbasis teknologi ini sangat bersaing di pasaran.
- Tidak memerlukan investasi perangkat modem/mux (dapat langsung dihubungkan dengan kabel UTP /Ethernet – RJ45). Selain itu juga tidak perlu router yang canggih tetapi cukup switch yang punya fitur berkelas metro ethernet. Selain itu tidak perlu modem dan konverter.
- Fleksibel, dalam hal variasi layanan dan upgrade/downgrade terhadap servis yang diinginkan hampir tidak ada biaya yang perlu dikeluarkan.
Manageable bandwidth, kebutuhan badwidth dapat diberikan sesuai kebutuhan pelanggan.
Kehandalan yg terjamin, menggunakan sistem proteksi baik yg berbasis SDH maupun Ethernet.
Secara teknologi, Metro Ethernet dapat dimanfaatkan untuk beragam layanan sbb:
- Ethernet Internet Services
- Ethernet Transparent LANs Services (LAN-to-LAN)
- TDM Services (E1)
- Metro Ethernet Private Line Services (VPN)
- Customized Ethernet Private Network
Perbandingan Teknologi PDH dan SDH
PDH adalah sistem yang selama ini digunakan, hingga diterapkannya
SDH. Kata plesiochronous berasal dari bahasa Yunani plesio yang berarti
hampir. Nama ini baru dimunculkan setelah SDH diresmikan oleh CCITT,
karena orang merasa perlu memberikan nama baru untuk sistem lama, yang
sebelumnya dianggap sinkron, tetapi masih “kalah” sinkron dengan SDH.
Dalam sebuah jaringan transmisi, pemultiplekan memiliki masalah dalam
hal pencabangan dan penyisipan (drop and insert) karena sulit untuk
memonitor dan mengendalikan proses ini. Jikasebuah multiplexer berusaha
untuk menggabungkan beberapa sinyal ke dalam sebuah arus data (stream),
terjadi kesulitan karena pulsa detak setiap sinyal tidak persis sama.
Dalamsistem PDH, perbedaan sebesar 50 bit pada kecepatan 2 048 Mb/s
adalah sesuatu yang wajar.Ini karena PDH tidak menyinkronkan jaringan
dalam arti sesungguhnya. PDH hanya menggunakan pulsa detak maksimum pada
setiap simpul (switching node) sebagai standar. Jika tidak ada lagi
data bit dalam buffer karena sinyal data tersebut menggunakan pulsa
detak yang lebih lambat, maka PDH akan menyisipkan bit-bit tambahan
(stuff bits, Stopfbit). Sebaliknya, multiplexer penerima harus membuang
bit-bit tambahan tersebut. Kerugian lain yang dimiliki PDH adalah
kemampuan komponen transmisi yang terbatas
pada satu jenis layanan saja, pada umumnya layanan telepon biasa yang dikenal dengan Plain Old Telephone Service (PTOS). Hal ini tentu saja tidak sesuai lagi dengan perkembangan teknologi yang mengutamakan efisiensi hardware (dalam hal ini kabel baik serat optik maupun tembaga). Jaringan transmisi modern harus mampu menggabungkan beberapa jenis layanan. Integrasi dan fleksibilitas inilah yang ditawarkan SDH sebagai salah satu kelebihannya.
Keunggulan SDH yang paling utama adalah prinsip pemultiplekan yang murni sinkron. Kebalikan dari teknik pemultiplekan PDH seperti yang disebutkan di atas, beberapa sinyal data dapat dimultiplek menjadi sinyal SDH yang memiliki kecepatan lebih tinggi secara langsung (direct syncronous multiplexing). Cara kerja teknik ini akan dijelaskan dalam bagian-bagian selanjutnya.
Sifat-sifat SDH lainnya adalah sebagai berikut :
# Manajemen dan maintanance jaringan yang sangat baik dan fleksibel. Hampir 5% dari
seluruh lebar pita digunakan untuk fungsifungsi ini (lihat bagian selanjutnya mengenai
struktur frame).
# Self healing, yaitu pencarian rute kembali (rerouting) tanpa pemutusan layanan. <![blog1](http://dedyselian.files.wordpress.com/2010/11/blog12.jpg?w=300&h=271)
About these ads
pada satu jenis layanan saja, pada umumnya layanan telepon biasa yang dikenal dengan Plain Old Telephone Service (PTOS). Hal ini tentu saja tidak sesuai lagi dengan perkembangan teknologi yang mengutamakan efisiensi hardware (dalam hal ini kabel baik serat optik maupun tembaga). Jaringan transmisi modern harus mampu menggabungkan beberapa jenis layanan. Integrasi dan fleksibilitas inilah yang ditawarkan SDH sebagai salah satu kelebihannya.
Keunggulan SDH yang paling utama adalah prinsip pemultiplekan yang murni sinkron. Kebalikan dari teknik pemultiplekan PDH seperti yang disebutkan di atas, beberapa sinyal data dapat dimultiplek menjadi sinyal SDH yang memiliki kecepatan lebih tinggi secara langsung (direct syncronous multiplexing). Cara kerja teknik ini akan dijelaskan dalam bagian-bagian selanjutnya.
Sifat-sifat SDH lainnya adalah sebagai berikut :
# Manajemen dan maintanance jaringan yang sangat baik dan fleksibel. Hampir 5% dari
seluruh lebar pita digunakan untuk fungsifungsi ini (lihat bagian selanjutnya mengenai
struktur frame).
# Self healing, yaitu pencarian rute kembali (rerouting) tanpa pemutusan layanan. <
![blog1](http://dedyselian.files.wordpress.com/2010/11/blog12.jpg?w=300&h=271)
About these ads
Pengertian Teknologi WIFI
A.Pengertian WIFI
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity,
yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk
Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang
didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi
802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan,
spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari
luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
Awalnya
Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area
Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses
internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu
nirkabel (wireless card)atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
Di
banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna
tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal,
Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang
lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya
sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang
ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai
2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel
(masing-masing 5 MHz).
Secara teknis
operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan
informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local
area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang
yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang
bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas
interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis
Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang
bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE)
berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan
802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan
WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network
(WMAN).
B.Sejarah Dan Perkembangan WIFI
Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100
Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps
maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan
pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu
902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak
terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan
serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk
yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.
Pada
tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat
spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang
sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan
kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps.
Pada
bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama
802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai
adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan
Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang
menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah
satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini
adalah kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless phone,
microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio
pada frekuensi sama.
Pada saat hampir bersamaan,
IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik berbeda.
Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data
teoritis maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh
peralatan 802.11a relatif sukar menembus dinding atau penghalang
lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebih pendek dibandingkan
802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun
saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang
mendukung kedua standar tersebut.
Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.
Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan
dengan menggabungkan teknologi 802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung
dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan “Prestandard versions of 802.11n”.
MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan
peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap
penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda
dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati. Access Point MIMO
dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan.
Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya
802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang
dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung
kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat
menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.
C.Kelebihan WIFI
1.
Memungkinkan LAN untuk digunakan tanpa kabel, biasanya mengurangi biaya
penyebaran jaringan dan ekspansi. Ruang di mana kabel
tidak dapat dijalankan, seperti area outdoor dan bangunan
bersejarah, dapat menggunakan LAN Wireless.
2. Harga Wi-Fi terus turun, membuat Wi-Fi merupakan pilihan yang sangat ekonomis mengenai jaringan
3. Produk Wi-Fi tersedia di pasar secara luas.
4.
Wi-Fi jaringan dukungan roaming, di mana sebuah stasiun klien mobile
seperti komputer laptop dapat berpindah dari satu jalur akses ke
jalur akses yang lainnya
5. Wi-Fi adalah perangkat standar
global. Tidak seperti operator selular, klien Wi-Fi yang sama
bekerja di berbagai negara di seluruh dunia.
6. Tersebar Luas di lebih dari 250.000 tempat umum, jutaan rumah, perusahaan dan universitas di seluruh dunia.
7.
Protokol baru untuk Kualitas Layanan (WMM) dan mekanisme power saving
(WMM Power Save) membuat Wi-Fi lebih sesuai untuk aplikasi
yang latency-sensitif (seperti suara dan video) dan perangkat
kecil berbentuk-faktor.
D.Kekurangan WIFI
1. Penyaluran Gelombang dan keterbatasan operasional yang tidak konsisten di seluruh dunia.
2.
Konsumsi Power yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan beberapa
standar lainnya, membuat masa pakai baterai berkurang dan panas.
3.
Jaringan WiFi memiliki rentang yang terbatas. Sebuah router WiFi rumah
mungkin memiliki kisaran 45m (150ft) indoor dan 90 juta (300ft) di
luar rumah.
4.WiFi menggunakan spektrum 2.4GHz tanpa izin,
dimana yang sering bertabrakan dengan perangkat lain
seperti Bluetooth, oven microwave, telepon tanpa kabel, atau perangkat
pengirim video, banyak lainnya. Hal ini dapat menyebabkan
penurunan kinerja.
5.Jalur akses dapat digunakan untuk mencuri informasi pribadi dan rahasia ditransmisikan dari konsumen WiFi.
6.Intervensi
pada jalur akses tertutup atau dienkripsi dengan jalur akses terbuka
yang lainnya pada saluran yang sama atau dekat dapat mencegah akses
ke jalur akses yang terbuka oleh orang lain di daerah tersebut. Ini
menimbulkan masalah tinggi di daerah kepadatan tinggi seperti blok
apartemen besar di mana banyak penduduk beroperasi poin
akses WiFi.
7.Jalur akses gratis dapat digunakan oleh orang
tak dikenal dan berbahaya untuk melakukan serangan yang
akan sangat sulit untuk melacak di luar jalur akses pemilik.
E.Spesifikasi WIFI
Wi-Fi dirancang
berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi
dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n.
Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan
salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
![1](http://kampus.unikom.ac.id/c/m/myspace/u/10110744/n/L2ZpbGUuanBn/ms//foto.jpg)
Di
banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna
tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal,
Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang
lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya
sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang
ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai
2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel
(masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
- Channel 1 - 2,412 MHz;
- Channel 2 - 2,417 MHz;
- Channel 3 - 2,422 MHz;
- Channel 4 - 2,427 MHz;
- Channel 5 - 2,432 MHz;
- Channel 6 - 2,437 MHz;
- Channel 7 - 2,442 MHz;
- Channel 8 - 2,447 MHz;
- Channel 9 - 2,452 MHz;
- Channel 10 - 2,457 MHz;
- Channel 11 - 2,462 MHz
Secara
teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi
komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLANs
(wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah
sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat
telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLANs dan sudah
memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi
internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur
Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis
Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b,
802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu
bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan
Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis
802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi
2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific
dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan
802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang
bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya
animo masyarakat –khususnya di kalangan komunitas Internet– menggunakan
teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan
akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet
secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.
Konsekuensinya,
pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan
informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance)
atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point
atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat
tersebut –yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa
Internet bahkan orang perorangan– dipicu faktor kedua, yakni karena
biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar
Amerika Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna Internet
berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan
dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun
hotspot yang di kota-kota besar dunia.
Beberapa
pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot
sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan
satu juta di negara-negara Asia.
Keseluruhan jumlah
penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari
bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003
diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat
sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002 (www.analysys.com).
F.WIFI-HARDWARE
Wi-fi dalam bentuk PCI
Hardware wi-fi yang ada di pasaran saat ini ada berupa :
- PCI
- USB
- PCMIA
- Compact Flash
Wi-fi dalam bentuk USB
Mode Akses Koneksi Wi-fi
Ada 2 Mode Akses Koneksi Wi-fi,yaitu:
1. Ad-Hoc
Mode
koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara
langsung, dan salah satu dari komputer - komputer tersebut berfungsi
menjadi server dan lainnya menjadi client, atau lebih dikenal dengan
istilah Peer-to–Peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang
terkoneksi cuma 2 atau 3 komputer secara, tanpa harus membeli access
point
2. Infrastruktur
Menggunakan Access
Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga
memungkinkan banyak Client dapat terhubung dengan jaringan (Network).
G.System Keamanan WIFI
Terdapat beberapa jenis pengaturan keamanan jaringan Wi-fi, antara lain:
- WPA Pre-Shared Key
- WPA RADIUS
- WPA2 Pre-Shared Key Mixed
- WPA2 RADIUS Mixed
- RADIUS
- WEP
H.Popularitas Wi-fi
Di
Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai
menggejala di beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak
Internet yang sedang berselancar sambil menunggu pesawat take off di
ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal yang asing.
Fenomena
yang sama terlihat diberbagai kafe –seperti Kafe Starbuck dan La Moda
Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Mister Bean
Coffee di Cilandak Town Square– dimana pengunjung dapat membuka Internet
untuk melihat berita politik atau gosip artis terbaru sembari
menyeruput cappucino panas.
Dewasa ini, bisnis telepon
berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga telah menggunakan
teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui jaringan
WLAN. Aplikasi tersebut dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).
Beberapa
waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu
mendukung pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi,
nantinya dapat dibuat kartu (card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat
disisipkan ke dalam peralatan eletronik, mulai dari kamera digital
sampai consoles video game (ITU News 8/2003).
Berdasarkan
paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas pengguna
teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu
berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk
Indonesia.
Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi
fenomena tersebut secara bijak dan hati-hati. Pasalnya, secara
teknologis jalur frekuensi –baik 2,4 GHz maupun 5 GHz– yang menjadi
wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak bebas dari keterbatasan (Kompas,
5/2/2004).
Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat
memanfaatkan sistem Internet nirkabel ini dengan optimal, bila semua
perangkat yang dipakai pada area itu menggunakan daya pancar yang
seragam dan terbatas.
Apabila prasyarat tersebut tidak
diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi harmful interference bukan
hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga dengan perangkat
sistem telekomunikasi lainnya.
Bila interferensi tersebut
berlanjut –karena penggunanya ingin lebih unggul dari pengguna lainnya,
maupun karenanya kurangnya pemahaman terhadap keterbatasan teknologinya–
pada akhirnya akan membuat jalur frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz tidak
dapat dimanfaatkan secara optimal.
Keterbatasan lain dari
kedua jalur frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4 GHz) ialah karena juga
digunakan untuk keperluan ISM (industrial, science and medical).
Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio atau perangkat
telekomunikasi lain yang bekerja pada pada pita frekuensi itu harus siap
menerima gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana tertuang dalam S5.150
dari Radio Regulation.
Dalam rekomendasi ITU-R
SM.1056, diinformasikan juga karakteristik perangkat ISM yang pada
intinya bertujuan mencegah timbulnya interferensi, baik antar perangkat
ISM maupun dengan perangkat telekomunikasi lainnnya.
Rekomendasi
yang sama menegaskan bahwa setiap anggota ITU bebas menetapkan
persyaratan administrasi dan aturan hukum yang terkait dengan keharusan
pembatasan daya.
Menyadari keterbatasan dan dampak yang
mungkin timbul dari penggunaan kedua jalur frekuensi nirkabel tersebut,
berbagai negara lalu menetapkan regulasi yang membatasi daya pancar
perangkat yang digunakan.
Referensi
TEKNOLOGI MICROWAVE
Transmisi Microwave mengacu pada teknologi transmisi informasi dengan menggunakan gelombang radio yang panjang gelombang yang mudah diukur dalam jumlah kecil sentimeter , ini disebut gelombang mikro . This part of the radio spectrum ranges across frequencies of roughly 1.0 gigahertz (GHz) to 30 GHz . Ini bagian dari spektrum radio di seluruh rentang frekuensi dari sekitar 1,0 gigahertz (GHz) sampai 30 GHz . These correspond to wavelengths from 30 centimeters down to 1.0 cm. Ini sesuai dengan panjang gelombang dari 30 cm sampai ke 1,0 cm.
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/0/01/Atmospheric_microwave_transmittance_at_mauna_kea%28simulated%29.gif/220px-Atmospheric_microwave_transmittance_at_mauna_kea%28simulated%29.gif)
Atenuasi atmosfer gelombang mikro di udara kering dengan tingkat uap air atmosfer dari 0,001 mm. The downward spikes in the graph correspond to frequencies at which microwaves are absorbed more strongly, such as by oxygen molecules Paku ke bawah dalam grafik sesuai dengan frekuensi di mana gelombang mikro diserap lebih kuat, seperti dengan oksigen molekul
Microwaves are widely used for point-to-point communications because their small wavelength allows conveniently-sized antennas to direct them in narrow beams, which can be pointed directly at the receiving antenna. Gelombang mikro banyak digunakan untuk point-to-point komunikasi karena mereka yang kecil panjang gelombang memungkinkan mudah-ukuran antena untuk mengarahkan mereka dalam balok sempit, yang dapat menunjuk langsung pada antena penerima. This allows nearby microwave equipment to use the same frequencies without interfering with each other. Hal ini memungkinkan peralatan microwave terdekat untuk menggunakan frekuensi yang sama tanpa mengganggu satu sama lain. Another advantage is that the high frequency of microwaves gives the microwave band a very large information-carrying capacity; the microwave band has a bandwidth 30 times that of all the rest of the radio spectrum below it. Keuntungan lain adalah bahwa frekuensi tinggi gelombang mikro memberikan band microwave kapasitas besar membawa informasi-sangat, band microwave memiliki bandwidth 30 kali dari semua sisa spektrum radio di bawahnya. A disadvantage is that microwaves are limited to line of sight propagation; they cannot pass around hills or mountains as lower frequency radio waves can. Kerugiannya adalah bahwa gelombang mikro dibatasi untuk garis pandang propagasi, mereka tidak bisa lewat di sekitar bukit-bukit atau gunung-gunung sebagai frekuensi radio gelombang rendah bisa.
Microwave radio transmission is commonly used by communication systems on the surface of the Earth, in satellite communications , and in deep space radio communications . Transmisi radio microwave biasanya digunakan oleh sistem komunikasi pada permukaan Bumi, dalam komunikasi satelit , dan di ruang komunikasi radio yang mendalam . Other parts of the microwave radio band are used for radars , radio navigation systems, sensor systems, and radio astronomy . Bagian lain dari band radio microwave digunakan untuk radar , radio navigasi , sistem sensor, dan astronomi radio .
The next higher part of the radio electromagnetic spectrum , where the frequencies are above 30 GHz and below 100 GHz, are called " millimeter waves " because their wavelengths are conveniently measured in millimeters , and their wavelengths range from 10 mm down to 3.0 mm. Semakin tinggi bagian selanjutnya dari radio spektrum elektromagnetik , dimana frekuensi di atas 30 GHz dan di bawah 100 GHz, disebut " gelombang milimeter "karena panjang gelombang mereka mudah diukur dalam milimeter , dan panjang gelombang mereka berkisar dari 10 mm sampai 3.0 mm. Radio waves in this band are usually strongly attenuated by the Earthly atmosphere and particles contained in it, especially during wet weather. Gelombang radio pada pita ini biasanya sangat dilemahkan oleh atmosfer Bumi dan partikel-partikel yang terkandung di dalamnya, khususnya selama musim hujan. Also, in wide band of frequencies around 60 GHz, the radio waves are strongly attenuated by molecular oxygen in the atmosphere. Juga, di band frekuensi lebar sekitar 60 GHz, gelombang radio sangat dilemahkan oleh molekul oksigen di atmosfer. The electronic technologies needed in the millimeter wave band are also much more difficult to utilize than those of the microwave band. Teknologi elektronik yang diperlukan dalam pita gelombang milimeter juga jauh lebih sulit untuk memanfaatkan daripada band microwave.
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/0/01/Atmospheric_microwave_transmittance_at_mauna_kea%28simulated%29.gif/220px-Atmospheric_microwave_transmittance_at_mauna_kea%28simulated%29.gif)
Atenuasi atmosfer gelombang mikro di udara kering dengan tingkat uap air atmosfer dari 0,001 mm. The downward spikes in the graph correspond to frequencies at which microwaves are absorbed more strongly, such as by oxygen molecules Paku ke bawah dalam grafik sesuai dengan frekuensi di mana gelombang mikro diserap lebih kuat, seperti dengan oksigen molekul
Microwaves are widely used for point-to-point communications because their small wavelength allows conveniently-sized antennas to direct them in narrow beams, which can be pointed directly at the receiving antenna. Gelombang mikro banyak digunakan untuk point-to-point komunikasi karena mereka yang kecil panjang gelombang memungkinkan mudah-ukuran antena untuk mengarahkan mereka dalam balok sempit, yang dapat menunjuk langsung pada antena penerima. This allows nearby microwave equipment to use the same frequencies without interfering with each other. Hal ini memungkinkan peralatan microwave terdekat untuk menggunakan frekuensi yang sama tanpa mengganggu satu sama lain. Another advantage is that the high frequency of microwaves gives the microwave band a very large information-carrying capacity; the microwave band has a bandwidth 30 times that of all the rest of the radio spectrum below it. Keuntungan lain adalah bahwa frekuensi tinggi gelombang mikro memberikan band microwave kapasitas besar membawa informasi-sangat, band microwave memiliki bandwidth 30 kali dari semua sisa spektrum radio di bawahnya. A disadvantage is that microwaves are limited to line of sight propagation; they cannot pass around hills or mountains as lower frequency radio waves can. Kerugiannya adalah bahwa gelombang mikro dibatasi untuk garis pandang propagasi, mereka tidak bisa lewat di sekitar bukit-bukit atau gunung-gunung sebagai frekuensi radio gelombang rendah bisa.
Microwave radio transmission is commonly used by communication systems on the surface of the Earth, in satellite communications , and in deep space radio communications . Transmisi radio microwave biasanya digunakan oleh sistem komunikasi pada permukaan Bumi, dalam komunikasi satelit , dan di ruang komunikasi radio yang mendalam . Other parts of the microwave radio band are used for radars , radio navigation systems, sensor systems, and radio astronomy . Bagian lain dari band radio microwave digunakan untuk radar , radio navigasi , sistem sensor, dan astronomi radio .
The next higher part of the radio electromagnetic spectrum , where the frequencies are above 30 GHz and below 100 GHz, are called " millimeter waves " because their wavelengths are conveniently measured in millimeters , and their wavelengths range from 10 mm down to 3.0 mm. Semakin tinggi bagian selanjutnya dari radio spektrum elektromagnetik , dimana frekuensi di atas 30 GHz dan di bawah 100 GHz, disebut " gelombang milimeter "karena panjang gelombang mereka mudah diukur dalam milimeter , dan panjang gelombang mereka berkisar dari 10 mm sampai 3.0 mm. Radio waves in this band are usually strongly attenuated by the Earthly atmosphere and particles contained in it, especially during wet weather. Gelombang radio pada pita ini biasanya sangat dilemahkan oleh atmosfer Bumi dan partikel-partikel yang terkandung di dalamnya, khususnya selama musim hujan. Also, in wide band of frequencies around 60 GHz, the radio waves are strongly attenuated by molecular oxygen in the atmosphere. Juga, di band frekuensi lebar sekitar 60 GHz, gelombang radio sangat dilemahkan oleh molekul oksigen di atmosfer. The electronic technologies needed in the millimeter wave band are also much more difficult to utilize than those of the microwave band. Teknologi elektronik yang diperlukan dalam pita gelombang milimeter juga jauh lebih sulit untuk memanfaatkan daripada band microwave.
PENGERTIAN VLAN
Apa Itu Vlan (Virtual Local Area Network)
Posted by kang deden pada 7 Februari, 2007
PENGANTARPemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga
saat ini semakin meningkat. Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang
ada dalam jaringan baik software maupun hardware telah mengakibatkan timbulnya
berbagai pengembangan teknologi jaringan itu sendiri. Seiring dengan semakin
tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang
menginginkan suatu bentuk jaringan yang dapat memberikan hasil maksimal baik
dari segi efisiensi maupun peningkatan keamanan jaringan itu sendiri.
Berlandaskan pada keinginan-keinginan tersebut, maka upaya-upaya penyempurnaan
terus dilakukan oleh berbagai pihak. Dengan memanfaatkan berbagai tekhnik
khususnya teknik subnetting dan penggunaan hardware yang lebih baik
(antara lain switch) maka muncullah konsep Virtual Local Area Network (VLAN)
yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibanding
Local area Network (LAN).
PENGERTIAN
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik
seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara
virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan
membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat
segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada
lokasi workstation seperti pada gambar dibawah ini
Gambar Jaringan VLAN
![vlan1.gif](http://dedenthea.files.wordpress.com/2007/02/vlan1.gif)
BAGAIMANA VLAN BEKERJA
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk
mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dsb. Semua
informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging)
di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan
port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang
digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan
switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge
inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi
suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama.
Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya.
atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software)
yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang
didalamnya.untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.
TIPE TIPE VLAN
Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port
yang di gunakan , MAC address, tipe protokol.
1. Berdasarkan Port
Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh
VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2,
dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat tabel:
Tabel port dan VLAN
Port 1 2 3 4
VLAN 2 2 1 2
Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus
berpindah maka Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang.
2. Berdasarkan MAC Address
Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation
/komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC
address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu
bagian yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) di setiap workstation.
Kelebihannya apabila user berpindah pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi
sebagai anggota dari VLAN tersebut.Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin
harus di konfigurasikan secara manual , dan untuk jaringan yang memiliki
ratusan workstation maka tipe ini kurang efissien untuk dilakukan.
Tabel MAC address dan VLAN
MAC address 132516617738 272389579355 536666337777 24444125556
VLAN 1 2 2 1
3. Berdasarkan tipe protokol yang digunakan
Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat tabel
Tabel Protokol dan VLAN
Protokol IP IPX
VLAN 1 2
4. Berdasarkan Alamat Subnet IP
Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi
suatu VLAN
Tabel IP Subnet dan VLAN
IP subnet 22.3.24 46.20.45
VLAN 1 2
Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak
mempermasalahkan funggsi router.IP address digunakan untuk memetakan keanggotaan
VLAN.Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya
di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih
tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di banding
menggunakan MAC addresses.
5. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain
Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang
dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu
jaringan. Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bias digunakan
oleh VLAN 1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2.
PERBEDAAN MENDASAR ANTARA LAN DAN VLAN
Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area Network dengan
Virtual Local Area Network adalah bahwa bentuk jaringan dengan model Local
Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari workstation, serta
penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan yang memiliki beberapa
kelemahan. Sedangkan yang menjadi salah satu kelebihan dari model jaringan
dengan VLAN adalah bahwa tiap-tiap workstation/user yang tergabung dalam
satu VLAN/bagian (organisasi, kelompok dsb) dapat tetap saling berhubungan
walaupun terpisah secara fisik. Atau lebih jelas lagi akan dapat kita
lihat perbedaan LAN dan VLAN pada gambar dibawah ini.
Gambar konfigurasi LAN
[hub]-[1]-[1]-[1] <– lan 1/di lantai 1
|
[x]–[hub]-[2]-[2]-[2] <– lan 2/di lantai 2
|
[hub]-[3]-[3]-[3] <– lan 3/di lantai 3
Gambar konfigurasi VLAN
![vlan2.gif](http://dedenthea.files.wordpress.com/2007/02/vlan2.gif)
Terlihat jelas VLAN telah merubah batasan fisik yang selama ini tidak dapat
diatasi oleh LAN. Keuntungan inilah yang diharapkan dapat memberikan
kemudahan-kemudahan baik secara teknis dan operasional.
PERBANDINGAN VLAN DAN LAN
A.Perbandingan Tingkat Keamanan
Penggunaan LAN telah memungkinkan semua komputer yang terhubung dalam jaringan
dapat bertukar data atau dengan kata lain berhubungan. Kerjasama ini semakin
berkembang dari hanya pertukaran data hingga penggunaan peralatan secara bersama
(resource sharing atau disebut juga hardware sharing).10 LAN memungkinkan data
tersebar secara broadcast keseluruh jaringan, hal ini akan mengakibatkan mudahnya
pengguna yang tidak dikenal (unauthorized user) untuk dapat mengakses semua
bagian dari broadcast. Semakin besar broadcast, maka semakin besar akses yang
didapat, kecuali hub yang dipakai diberi fungsi kontrol keamanan.
VLAN yang merupakan hasil konfigurasi switch menyebabkan setiap port switch
diterapkan menjadi milik suatu VLAN. Oleh karena berada dalam satu segmen,
port-port yang bernaung dibawah suatu VLAN dapat saling berkomunikasi langsung.
Sedangkan port-port yang berada di luar VLAN tersebut atau berada dalam
naungan VLAN lain, tidak dapat saling berkomunikasi langsung karena VLAN tidak
meneruskan broadcast.
VLAN yang memiliki kemampuan untuk memberikan keuntungan tambahan dalam
hal keamanan jaringan tidak menyediakan pembagian/penggunaan media/data
dalam suatu jaringan secara keseluruhan. Switch pada jaringan menciptakan
batas-batas yang hanya dapat digunakan oleh komputer yang termasuk dalam
VLAN tersebut. Hal ini mengakibatkan administrator dapat dengan mudah
mensegmentasi pengguna, terutama dalam hal penggunaan media/data yang
bersifat rahasia (sensitive information) kepada seluruh pengguna jaringan
yang tergabung secara fisik.
Keamanan yang diberikan oleh VLAN meskipun lebih baik dari LAN,belum menjamin
keamanan jaringan secara keseluruhan dan juga belum dapat dianggap cukup
untuk menanggulangi seluruh masalah keamanan .VLAN masih sangat memerlukan
berbagai tambahan untuk meningkatkan keamanan jaringan itu sendiri seperti
firewall, pembatasan pengguna secara akses perindividu, intrusion detection,
pengendalian jumlah dan besarnya broadcast domain, enkripsi jaringan, dsb.
Dukungan Tingkat keamanan yang lebih baik dari LAN inilah yang dapat
dijadikan suatu nilai tambah dari penggunaan VLAN sebagai sistem jaringan.
Salah satu kelebihan yang diberikan oleh penggunaan VLAN adalah kontrol
administrasi secara terpusat, artinya aplikasi dari manajemen VLAN dapat
dikonfigurasikan, diatur dan diawasi secara terpusat, pengendalian broadcast
jaringan, rencana perpindahan, penambahan, perubahan dan pengaturan akses
khusus ke dalam jaringan serta mendapatkan media/data yang memiliki fungsi
penting dalam perencanaan dan administrasi di dalam grup tersebut semuanya
dapat dilakukan secara terpusat. Dengan adanya pengontrolan manajemen
secara terpusat maka administrator jaringan juga dapat mengelompokkan
grup-grup VLAN secara spesifik berdasarkan pengguna dan port dari switch
yang digunakan, mengatur tingkat keamanan, mengambil dan menyebar data
melewati jalur yang ada, mengkonfigurasi komunikasi yang melewati switch,
dan memonitor lalu lintas data serta penggunaan bandwidth dari VLAN saat
melalui tempat-tempat yang rawan di dalam jaringan.
B.Perbandingan Tingkat Efisiensi
Untuk dapat mengetahui perbandingan tingkat efisiensinya maka perlu di
ketahui kelebihan yang diberikan oleh VLAN itu sendiri diantaranya:
•Meningkatkan Performa Jaringan
LAN yang menggunakan hub dan repeater untuk menghubungkan peralatan
komputer satu dengan lain yang bekerja dilapisan physical memiliki
kelemahan, peralatan ini hanya meneruskan sinyal tanpa memiliki
pengetahuan mengenai alamat-alamat yang dituju. Peralatan ini juga
hanya memiliki satu domain collision sehingga bila salah satu port
sibuk maka port-port yang lain harus menunggu. Walaupun peralatan
dihubungkan ke port-port yang berlainan dari hub.
Protokol ethernet atau IEEE 802.3 (biasa digunakan pada LAN) menggunakan
mekanisme yang disebut Carrier Sense Multiple Accsess Collision Detection
(CSMA/CD) yaitu suatu cara dimana peralatan memeriksa jaringan terlebih
dahulu apakah ada pengiriman data oleh pihak lain. Jika tidak ada
pengiriman data oleh pihak lain yang dideteksi, baru pengiriman data dilakukan.
Bila terdapat dua data yang dikirimkan dalam waktu bersamaan,
maka terjadilah tabrakan (collision) data pada jaringan. Oleh sebab itu
jaringan ethernet dipakai hanya untuk transmisi half duplex, yaitu pada
suatu saat hanya dapat mengirim atau menerima saja.
Berbeda dari hub yang digunakan pada jaringan ethernet (LAN), switch yang
bekerja pada lapisan datalink memiliki keunggulan dimana setiap port
didalam switch memiliki domain collision sendiri-sendiri. Oleh sebab
itu sebab itu switch sering disebut juga multiport bridge. Switch
mempunyai tabel penterjemah pusat yang memiliki daftar penterjemah untuk
semua port. Switch menciptakan jalur yang aman dari port pengirim dan
port penerima sehingga jika dua host sedang berkomunikasi lewat jalur
tersebut, mereka tidak mengganggu segmen lainnya. Jadi jika satu port
sibuk, port-port lainnya tetap dapat berfungsi.
Switch memungkinkan transmisi full-duplex untuk hubungan ke port dimana
pengiriman dan penerimaan dapat dilakukan bersamaan dengan penggunakan
jalur tersebut diatas. Persyaratan untuk dapat mengadakan hubungan
full-duplex adalah hanya satu komputer atau server saja yang dapat dihubungkan
ke satu port dari switch. Komputer tersebut harus memiliki network card
yang mampu mengadakan hubungan full-duflex, serta collision detection
dan loopback harus disable.
Switch pula yang memungkinkan terjadinya segmentasi pada jaringan atau
dengan kata lain switch-lah yang membentuk VLAN.Dengan adanya segmentasi
yang membatasi jalur broadcast akan mengakibatkan suatu VLAN tidak dapat
menerima dan mengirimkan jalur broadcast ke VLAN lainnya. Hal ini secara
nyata akan mengurangi penggunaan jalur broadcast secara keseluruhan,
mengurangi penggunaan bandwidth bagi pengguna, mengurangi kemungkinan
terjadinya broadcast storms (badai siaran) yang dapat menyebabkan
kemacetan total di jaringan komputer.
Administrator jaringan dapat dengan mudah mengontrol ukuran dari jalur
broadcast dengan cara mengurangi besarnya broadcast secara keseluruhan,
membatasi jumlah port switch yang digunakan dalam satu VLAN serta jumlah
pengguna yang tergabung dalam suatu VLAN.
•Terlepas dari Topologi Secara Fisik
Jika jumlah server dan workstation berjumlah banyak dan berada di lantai
dan gedung yang berlainan, serta dengan para personel yang juga tersebar
di berbagai tempat, maka akan lebih sulit bagi administrator jaringan
yang menggunakan sistem LAN untuk mengaturnya, dikarenakan akan banyak
sekali diperlukan peralatan untuk menghubungkannya. Belum lagi apabila
terjadi perubahan stuktur organisasi yang artinya akan terjadi banyak
perubahan letak personil akibat hal tersebut.
Permasalahan juga timbul dengan jaringan yang penggunanya tersebar di
berbagai tempat artinya tidak terletak dalam satu lokasi tertentu secara
fisik. LAN yang dapat didefinisikan sebagai network atau jaringan sejumlah
sistem komputer yang lokasinya terbatas secara fisik, misalnya dalam satu
gedung, satu komplek, dan bahkan ada yang menentukan LAN berdasarkan jaraknya
sangat sulit untuk dapat mengatasi masalah ini.
Sedangkan VLAN yang memberikan kebebasan terhadap batasan lokasi secara
fisik dengan mengijinkan workgroup yang terpisah lokasinya atau berlainan
gedung, atau tersebar untuk dapat terhubung secara logik ke jaringan
meskipun hanya satu pengguna. Jika infrastuktur secara fisik telah
terinstalasi, maka hal ini tidak menjadi masalah untuk menambah port
bagi VLAN yang baru jika organisasi atau departemen diperluas dan tiap
bagian dipindah. Hal ini memberikan kemudahan dalam hal pemindahan personel,
dan tidak terlalu sulit untuk memindahkan pralatan yang ada
serta konfigurasinya dari satu tempat ke tempat lain.Untuk para pengguna
yang terletak berlainan lokasi maka administrator jaringan hanya perlu
menkofigurasikannya saja dalam satu port yang tergabung dalam satu VLAN
yang dialokasikan untuk bagiannya sehingga pengguna tersebut dapat bekerja
dalam bidangnya tanpa memikirkan apakah ia harus dalam ruangan yang sama
dengan rekan-rekannya.
Hal ini juga mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk membangun suatu
jaringan baru apabila terjadi restrukturisasi pada suatu perusahaan,
karena pada LAN semakin banyak terjadi perpindahan makin banyak pula
kebutuhan akan pengkabelan ulang, hampir keseluruhan perpindahan dan
perubahan membutuhkan konfigurasi ulang hub dan router.
VLAN memberikan mekanisme secara efektif untuk mengontrol perubahan ini
serta mengurangi banyak biaya untuk kebutuhan akan mengkonfigurasi ulang
hub dan router. Pengguna VLAN dapat tetap berbagi dalam satu network
address yang sama apabila ia tetap terhubung dalam satu swith port yang
sama meskipun tidak dalam satu lokasi. Permasalahan dalam hal perubahan
lokasi dapat diselesaikan dengan membuat komputer pengguna tergabung
kedalam port pada VLAN tersebut dan mengkonfigurasikan switch pada VLAN
tersebut.
•Mengembangkan Manajemen Jaringan
VLAN memberikan kemudahan, fleksibilitas, serta sedikitnya biaya yang
dikeluarkan untuk membangunnya. VLAN membuat jaringan yang besar lebih
mudah untuk diatur manajemennya karena VLAN mampu untuk melakukan
konfigurasi secara terpusat terhadap peralatan yang ada pada lokasi
yang terpisah. Dengan kemampuan VLAN untuk melakukan konfigurasi
secara terpusat, maka sangat menguntungkan bagi pengembangan manajemen
jaringan.
Dengan keunggulan yang diberikan oleh VLAN maka ada baiknya bagi
setiap pengguna LAN untuk mulai beralih ke VLAN. VLAN yang merupakan
pengembangan dari teknologi LAN ini tidak terlalu banyak melakukan
perubahan, tetapi telah dapat memberikan berbagai tambahan pelayanan
pada teknologi jaringan.
REFERENSI
1. [Tutang dan Kodarsyah, S.Kom], Belajar Jaringan Sendiri, Medikom
Pustaka Mandiri, Jakarta , 2001.
2. [Tanutama, Lukas dan Tanutama, Hosea] , Mengenal Local Area Network,
PT Elex Media Komputindo,Jakarta, 1992.
3. [Wijaya, Ir. Hendra] , Belajar Sendiri Cisco Router, PT Elex
Media komputindo, Jakarta, 2001.
4. [Purbo, Onno W, Basmalah, Adnan, Fahmi, Ismail,dan Thamrin, Achmad Husni]
, Buku Pintar Internet TCP/IP, PT Elex Media Komputindo,Jakarta 1998.
5. [IEEE], “Draft Standard for Virtual Bridge Local Area Networks,”
P802.1Q/D1, May 16, 1997
6. [Heywood, Drew], Konsep dan Penerapan Microsoft TCP/IP, Pearson Education
Asia Pte. Ltd dan Penerbit Andi Yogyakarta, 2000.
7. [Pleeger, Charless P], Security In Computing, Prentice Hall,1989.
8. [Sudibyono, ir. Agt Hanung], Instalasi dan Aplikasi Netware Novell,
Andi Offset,1992.
9. [Jogiyanto, HM]. Pengenalan Komputer , Andi Offset ,1992.
10.[Muammar. W. K, Ahmad], Laporan Karya Ilmiah “Virtual Local Area Network
sebagai alternatif model jaringan guna peningkatan keamanan dan efisiensi
dalam sebuah local area network ” , Bogor 2002
11.http://net21.ucdavis.edu
12.http://www.cisco.com
13.http://www.tele.sunyit.edu
14.Modul pelatihan Auditing Network Security, Laboratorium Elektronika
dan komponen ITB, 2001.
1. Sejarah GSM
Ide
dasar dari sebuah jaringan seluler adalah membagi pita frekuensi yang
tersedia kedalam bagian-bagian kecil spektrum frekuensi dan
menggunakannya pada beberapa BTS (Base Transceiver Station).
Pada Air Interface (
antara MS dan BTS), media yang membawa informasi adalah frekuensi
radio. Untuk menghasilkan sebuah transmisi informasi percakapan digital
yang efektif melalui Air Interface, sinyal percakapan digital tersebut
mengalami proses pemampatan (commpression). Jaringan GSM juga harus bisa
berkomunikasi dengan jaringan PSTN (jaringan telepon kabel) dimana
format pemampatan sinyal yang digunakan berbeda.
VLR adalah database yang berisi informasi tentang pelanggan yang berada dalam area layanan dari VLR. Informasi itu antara lain:
HLR mengelola data tetap dari pelanggan seperti nomor identitas pelanggan. Disamping data tetap, HLR juga meng-update lokasi dari pelanggan setiap saat. Informasi ini digunakan MSC untuk mencari lokasi MS yang menjadi tujuan suatu panggilan.
D. Aunthetication Centre (AC)
E. Equipment Identity Register (EIR)
2. Manajemen konfigurasi (configuration management)
3. Manajemen Perfomansi (perfomance management)
Fungsi –fungsi ini mencakup seluruh komponen jaringan GSM dari level masing – masing BTS sampai sampai MSC dan HLR.
Nama GSM pertama kali muncul pada tahun 1982, merupakan singkatan dari Groupe Speciale Mobile, nama sebuah komite di bawah payung Confrence Europeenne des Postes etTelecommunications
(CEPT) yang dibentuk untuk mendefinisikan standar baru telekomunikasi
mobile untuk menggantikan berbagai macam standar telekomunikasi mobile
analog yang banyak digunakan di beberapa negara-negara Eropa. Standar
ini dirancang menggunakan teknologi digital berbeda dengan standar
sebelumnya yang menggunakan teknologi analog.
Jaringan GSM pertama
diluncurkan pada tahun 1991, dan beberapa lagi diluncurkan pada tahun
1992. Dan segera saja sebagian besar negara di eropa menerapkan
teknologi GSM. Segera setelah itu GSM menyebar diluar negara Eropa. Arti
kepanjangan GSM kemudian diganti Global System for Mobile
Communication. GSM terbukti menjadi standar yang paling banyak
diterapkan di atas planet ini.
Pada awalnya
standar GSM ditetapkan beroperasi hanya pada pita frekuensi 900-MHz dan
sebagian besar jaringan GSM beroperasi menggunakan pita frekuensi ini.
Penggunaan pita frekuensi lain terjadi di Inggris pada tahun 1993 yakni
menggunakan pita frekuensi 1800 MHz dengan nama komersial DCS (Digital
Cellular System). Selanjutnya GSM diperkenalkan di Amerika Utara dengan
nama komersial PCS (Personal Communication System) yang beroperasi pada
pita frekuensi 1900 MHz.
2. Jaringan GSM
Jaringan GSM menggunakan struktur sel sebagaimana gambar berikut:
2.1 Komponen Jaringan GSM
Sebuah sistem jaringan GSM terdiri dari beberapa elemen subsistem: Network Switching Subsystem (NSS), Base Station Subsystem (BSS), Network Management Subsystem (NMS). Pada sisi pelanggan terdapat Mobile Station
(MS). Jaringan sebenarnya yang diperlukan untuk membentuk sebuah
panggilan terdiri dari NSS dan BSS. BSS bertanggung jawab kontrol
jaringan radio (radio network). Sedangkan NSS bertanggung jawab atas fungsi-fungsi kontrol. Semua panggilan selalu melewati NSS.
2.1.1 Mobile Station (MS)
MS
adalah perangkat telekomunikasi pada sisi pemakai jaringan. MS terdiri
dari peralatan terminal yang disebut Mobile Equipment (ME) dan data
pelanggan yang disimpan dalam modul yang disebut kartu Subscriber Identity Module (SIM).
| |
Mobile Equipment (ME)
|
Subscriber Identiy Module (SIM)
|
SIM
berlaku sebagai database yang berisi nomor identifikasi pengguna dan
daftar jaringan yang tersedia. SIM juga komponen untuk proses
pemeriksaan keaslian (aunthetication) dan penyandian (chipering). Juga terdapat ruang memory untuk menyimpan pesan dan nomor telepon.
2.1.2 Subsistem Jaringan GSM dan komponennya
Jaringan GSM terbagi kedalam tiga subsistem: Network Switching Subsystem (NSS), Base Station Subsystem (BSS), Network Management Subsystem (NMS). Tiap-tiap subsistem miliki fungsi yang berbeda-beda sebagaimana akan dijelaskan secara singkat berikut ini.
2.1.2.1 Base Station Subsystem (BSS)
BSS bertanggung jawab untuk pengaturan jaringan radio. Beberapa BSS dikontrol oleh sebuah Mobile Services Switching Center
(MSC). Sebuah BSS sendiri meliputi wilayah yang luas dan terdiri banyak
sel. BSS terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut:
A. Base Station Controller (BSC)
BSC
adalah komponen sentral dari jaringan pada BSS yang berfungsi
mengontrol jaringan radio. BSC memiliki beberapa tugas penting,
diantaranya:
1. Pembentukan hubungan antara MS dan NSSSemua panggilan kepada dan dari MS terhubung melalui sekumpulan BSC (GWSB).
2. Manajemen Mobilitas
BSC bertanggung jawab terhadap pengendalian proses handover, dan BSC membuat keputusan untuk handover berdasarkan antara lain, laporan pengukuran yang dikirim oleh MS selama proses komunikasi.
3. Pengumpulan data statistik kasar
Informasi dari BTS, Transcoder, dan BSC dikumpulkan di dalam BSC dan diteruskan melalui Data Communication Network (DCN) menuju Network Management Subsystem (NMS) untuk diproses menjadi gambaran statistik. Dari situ kualitas dan status dari jaringan diperoleh.
4. Mendukung pensinyalan Air-Interface dan A-Interface
Dalam A Interface, SS#7 (Common Channel Signalling System No. 7) digunakan sebagai bahasa pensinyalan, sementara Air Interface menggunakan protokol yang di adaptasi dari standar ISDN, yang disebut LAPDm (Link Access Protocol on ISDN D Channel, modified version). Sementara pada Abis Interface (Antara BTS dan BSC) menggunakan protocol LAPD yang lebih standar.
BCSU (Base Station Controller Unit) di dalam BSC melakukan pengubahan dari LAP-D ke SS#7 dan sebaliknya pada arah uplink/downlink. BSC juga bisa melakukan koneksi pensinyalan virtual yang diperlukan antara MSC/VLR (Virtual Location Register) dan MS.
5. Pengaturan BTS dan TC
Di
dalam BSS, semua BTS dan TC dihubugkan ke BSC- BSC. Sebuah BSC mengurus
BTS-BTS. Dengan kata lain BSC mampu memisahkan BTS dari jaringan dan
mengumpulkan informasi tanda bahaya. Transcoder-transcoder juga diurus oleh BSC dalam arti BSC mengumpulkan tanda-tanda bahaya terkait dengan transcoder.
B. Base Transceiver Station (BTS)
BTS adalah komponen jaringan yang bertanggung jawab mengurus Air Interface dan meminimalkan gangguan transmisi karena Air Interface
sangat sensitif terhadap gangguan. Untuk mengatasi masalah ini BTS
memiliki 120 parameter yang mendefinisikan dengan tepat jenis suatu BTS
dan bagaimana MS dapat mengetahui adanya jaringan ketika bergerak
memasuki BTS area.
Parameter – parameter BTS menangani hal – hal sebagai berikut: tipe dari handover( kapan dan mengapa), pengaturan paging, kendali level daya radio, dan identifiksasi BTS. Beberapa proses yang dilakukan BTS diantaranya adalah:
1. Pensinyalan Air Interface
Beberapa
pensinyalan yang terkait panggilan maupun non panggilan harus dilakukan
agar sistem dapat bekerja. Contohnya antara lain ketika MS dihidupkan
untuk pertama kali, diperlukan pengiriman dan penerimaan banyak
informasi dengan VLR sebelum dapat membuat dan menerima panggilan
telepon. Pensinyalan diperlukan untuk memulai sebuah panggilan. Kemudian
pensinyalan diperlukan untuk melakukan handover.
2. Penyadian (ciphering)
MS
dan BTS harus bisa melakukan penyandian dan pembacaan sandi dari
informasi untuk melindungi percakapan dan data yang terkirim lewat Air
Interface.
3. Pengolahan Sinyal Percakapan (speech processing)
Pengolahan sinyal percakapan meliputi fungsi – fungsi seperti speech coding yakni digital ke analog pada arah downlink dan analog ke digital pada arah uplink, channel coding untuk perlindungan terhadap kerusakan informasi, interleaving untuk meningkatkan keamanan transmisi, dan pembentukan burst
C. Transcoding Rate and Adaptation Unit (TRAU)
Konversi
antara dua format pemampatan itu harus dilakukan di suatu tempat antara
BTS dan jaringan PSTN, dan inilah fungsi dari TRAU.
Untuk transmisi melalui Air Interface, sinyal percakapan dimampatkan oleh MS menjadi 13 Kbits/s (Full Rate and Enhanced Full Rate) atau 5,6 Kbits/s (Half Rate). Pengkodean sinyal percakapan (speech coding) untuk Full Rate berdasarkan algoritma yang dinamakan “Regular Pulse Excitation with Long Term Prediction” (RPE-LTP). Untuk Enhanced Full Rate, pengkodean sinyal percakapan berdasarkan algoritma yang disebut “ Algebraic Code Excited Linear Prediction” (ACELP). Sedangkan untuk Half Rate menggunakan algoritma “Vector Sum Excited Linear Prediction” (VSELP). Di sisi lain laju bit standar yang digunakan pada jaringan PSTN sebesar 64 Kbits/s dan teknik modulasi (modulation) yang digunakan adalah “Pulse Code Modulation (PCM).
2.1.2.2 Network Switching Subsystem (NSS)
NSS terdiri dari komponen jaringan Mobile services Switching Centre (MSC), Visitor Location Register (VLR), Home Location Register (HLR), Authentication Centre (AC) dan Equipment Identity Register (EIR).
A. Mobile services Switching Center (MSC)
MSC
bertanggung jawab atas pengendalian panggilan dalam jaringan GSM. MSC
mengidentifikasi asal dan tujuan sebuah panggilan dari MS ataupun
telepon kabel sekaligus tipe dari panggilan. Sebuah MSC yang berlaku
sebagai jembatan antara jaringan GSM dan telepon kabel disebut Gateway MSC (GMSC). MSC bertanggung jawab atas beberapa fungsi penting sebagaimana berikut:
1. Pengaturan panggilan
MSC
mengidentifikasi tipe dari panggilan, tujuan dan asal dari sebuah
panggilan. Ia juga bertanggung jawab atas pembentukan, pengawasan, dan
pembersihan panggilan.
2. Pencetus dari proses paging
Paging adalah proses penentuan lokasi dari suatu MS yang tujuan panggilan.
3. Pengumpulan data tagihan layanan
B. Visitor Location Register (VLR)
1. Nomor identifikasi dari pelanggan
2. Informasi keamanan untuk proses auntetikasi dari SIM dan untuk penyandian (chipering)
3. Layanan yang bisa digunakan pelanggan
VLR
melakukan pendaftaran (registration) lokasi dan peng-update-an. Ketika
sebuah MS memasuki suatu area layanan VLR yang baru, MS melakukan
peng-update-an lokasi.
Database
VLR bersifat sementara, dalam pengertian bahwa data tentang pelanggan
tersimpan dalam VLR selama pelanggan tersebut berada dalam area layanan
VLR tersebut. Ia juga berisi alamat dari HLR pelanggan tersebut.
C. Home Location Register (HLR)HLR mengelola data tetap dari pelanggan seperti nomor identitas pelanggan. Disamping data tetap, HLR juga meng-update lokasi dari pelanggan setiap saat. Informasi ini digunakan MSC untuk mencari lokasi MS yang menjadi tujuan suatu panggilan.
AC
memberikan informasi keamanan kepada jaringan. Dengan informasi itu
jaringan dapat mengecek /menguji ke-valid-an dari kartu SIM (proses
autentifikasi antara MS dan VLR) dan menyandi infomasi yang dipancarkan
lewat Air Interface (antara MS dan BTS)
Sebagaimana
AC, EIR juga digunakan untuk alasan keamanan. Namun jika AC memberikan
informasi untuk mengecek kartu SIM, maka EIR bertanggung jawab untuk
mengecek International Mobile Equipment Identity (IMEI). Pada saat
proses pengecekan, MS diminta untuk memberikan nomor IMEI. Nomor ini
berisi kode persetujuan jenis (type approval code), kode perakitan akhir (final assembly code) dan nomor seri (serial number) dari handphone (Mobile Equipment). EIR memiliki tiga kategori dari ME:
1. ME dalam daftar putih (white list) diijinkan beroperasi secara normal.
2. ME dalam daftar abu-abu (grey list) dapat diawasi jika dicurigai adanya kerusakan padanya.
3. ME dalam daftar hitam (black list) tidak diijinkan untuk beroperasi dalam jaringan.
2.1.2.3 Network Management Subsystem (NSS)
Tugas dari NMS adalah melakukan pengawasan terhadap berbagai fungsi dan komponen dari jaringan. Workstation operator terhubung ke database server komunikasi melalui Local Area Network
(LAN). Server database menyimpan informasi manajemen tentang jaringan.
Server komunikasi bertanggung jawab atas komunikasi data antara NMS dan
peralatan di dalam jaringan GSM yang dikenal dengan komponen jaringan.
Komunikasi ini dilakukan melalui sebuah Data Communications Network (DCN), yang terhubungke NMS melalui sebuah router. DCN biasanya diimplementasikan menggunakan Packet Switching Network X.25.
Fungsi dari NMS dapat dibagi menjadi tiga kategori:
1. Manajemen kegagalan (fault mangement)2. Manajemen konfigurasi (configuration management)
3. Manajemen Perfomansi (perfomance management)
Fungsi –fungsi ini mencakup seluruh komponen jaringan GSM dari level masing – masing BTS sampai sampai MSC dan HLR.
Fault management
Tujuan
dar fault managent adalah untuk memastikan kelancaran dari operasi
jaringan dan koreksi yang cepat dari berbagai permasalahan yang
terdeteksi. Fault management memberitahukan kepada operator tentang
status dari kejadian yang membahayakan dan mengelola sebuah database yang berisi tanda-tanda bahaya.
Configuration management
Tujuan dari configuration management adalah untuk mengelola informasi up-to-date tentang status operasi dan konfigurasi dari komponen jaringan.
Performance management
Dalam
performance management, NMS mengumpulkan data-data hsil pengukuran dari
masing-masing komponen jaringan dan menyimpanya di dalam sebuah database.
Berdasarkan data ini, operator jaringan dapat membandingkan performansi
yang sebenarnya dari jaringan dengan performansi yang direncanakan dan
mendeteksi performansi are yang baik dan jelek dalam jaringan.
Langganan:
Postingan (Atom)